Senin, 21 Mei 2012

lumpur aktif dan proses oksidasi dalam pengolahan air limbah


Air limbah mengandung berbagai macam bahan/zat, di antaranya zat organic. Zat organic yang berada dalam air limbah akan mengalami oksidasi oleh oksigen yang terdapat di dalam air, sehingga akan menurunkan kadar oksigen yang terlarut di dalam air (dissolved oxygen : DO). Kadar oksigen terlarut yang rendah (DO rendah) dapat mengakibatkan matinya hewan-hewan air. Banyaknya oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah organic disebut BOD (Biochemical Oxygen Demand). Bila harga BOD dalam perairan telalu besar dapat menimbulkan bau tidak sedap karena mengakibatkan oksidasi berlangsung tanpa oksigen (anaerob). Oksidasi anaerob menghasilkan gas NH3, CH4 dan H2S yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu, air limbah harus diproses untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan tersebut.

Pengolahan air limbah dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap primer, sekunder dan tersier.

1. Pengolahan Tahap Primer
Tujuannya untuk memisahkan sampah yang tidak larut air, seperti Lumpur, oli dan limbah kasar lainnya. dengan cara penyaringan dan pengendapan (sedimentasi). Pengendapan dilakukan dengan penambahan elektrolit, seperti FeCl2, FeCl3, Al2(SO4)3 dan CaO yang berfungsi untuk menetralisir muatan koloid (partikel dengan diameter 10-7 – 10-5 cm) sehingga dapat menggumpal dan mengendap.

2. Pengolahan Tahap Sekunder
Tujuannya untuk menghilangkan BOD, dengan cara mengoksidasinya.
 Salah satu cara pengolahan limbah tahap sekunder adalah dengan cara Lumpur aktif (activated sludge process).

3. Pengolahan Tahap Tertier
Tujuannya untuk pengolahan air bersih, dengan menghilangkan limbah organic beracun, logam berat dan bakteri.

Proses lumpur aktif adalah suatu proses aerobic (oksidasi dengan oksigen) yang berlangsung dalam suatu bak pengolah air limbah. Bak tersebut berisi partikel-partikel Lumpur yang bercampur (tersuspensi) bakteri aerob, yaitu bakteri yang dapat menguraikan limbah organic dan mengalami biodegradasi (oxygen demanding materials).

Pada proses Lumpur aktif diperlukan kolam tempat berlangsung oksidasi limbah organic yang disebut kolam aerobic. Kolam oksidasi atau kolam aerobic adalah kolam dangkal yang mendapat cahaya matahari hingga menembus dasar kolam, sehingga aktifitas fotosintesis dari algae dapat berlangsung di seluruh tempat. Proses yang terjadi di kolam ini adalah perombakan (oksidasi) senyawa organic yang dilakukan oleh bakteri menjadi senyawa CO2, H2O, nitrat, sulfat dan fosfat. Untuk kelangsungan proses ini, bakteri membutuhkan oksigen terlarut yang diperoleh dari fotosintesis dengan memanfaatkan CO2 dan H2O.       

Selasa, 15 Mei 2012

TUGAS REMED EKONOMI



 6.pada tingkat pendapatan Rp 500.000,00
   Besarnya konsumsi Rp 400.000,00
   Pada tingkat pendapatan Rp 1.000.000,00
   Berdasarkan data tersebut fungsi konsumsinya adalah
 A. C=-200-0,4Y
 B. C=-200+0,4Y
 C. C=200+0,6Y
 D. 5C=1000+2Y
 E. 5C=1000-2Y

Jawab:
C. C=200+0,6y

7. diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C=60 milyar+0,7Y . jika pendapatan nasionalnyan Rp  300.000 milyar maka besarnya tabungan masyarakat adalah
 a.Rp 89.940 milyar
 b.Rp 90.000 milyar
 c.Rp 90.000 milyar
 d.Rp 210.000 milyar
 e.Rp 210.060 milyar

jawab:
=-60+(0.3x300.000)
=89.940

8.diketahui fungsi konsumsi C=200.000,00+0,70Y . jika besarnya tabungan masyarakat Rp 100.000,00 maka besarnya konsumsi adalah
 a.Rp 270.000,00
 b.Rp 370.000,00
 c.Rp 628.570,00
 d.Rp 900.000,00
 e.Rp 1.000.000,00

jawab: 100.000,00*0,70 = 70.000,00 + 200.000,00
                                            = 270.000,00

9.jika diketahui fungsi konsumsi C=100+0,75Y maka pendapatan pada saat Break Even Income adalah
 a.Rp. 500
 b.Rp. 450
 c.Rp. 400
 d.Rp. 350
 e.Rp. 300

jawab:
y=100+0.75y
0.25y=100
Y=400

10.jika diketahui fungsi konsumsi C=200+0,80Y maka pendapatan pada saat Break Even Income adalah
 a. Rp 1000
 b. Rp 2000
 c.  Rp 3000
 d. Rp 4000
 e. Rp 5000

jawab:
y=200+0.80
0.20y=200
Y=1000

11. jika diketahui fungsi konsumsi C=500+0.75Y maka pendapatan pada saat Break Even Income adalah
 a. Rp 1000
 b. Rp 2000
 c.  Rp 3000
 d. Rp 4000
 e. Rp 5000

jawab:
y=500+0.75y
0.25y=500
Y= 2000

12.jika diketahui fungsi konsumsi C=100+0,75Y maka MPC adalah
 a.  0.25
 b.  0.75
 c.  100
 d. -100
 e. 0.30

jawab: MPS + MPC = 1
              MPS + 0,75  = 1
              MPS              = 1 – 0,75
              MPS              = 0,25          
              MPC              = 0,75  

13. jika diketahui fungsi konsumsi S=-100+0.25Y maka MPC adalah
 a. 0.25
 b. 0.75
 c. -100
 d. 100+0.75Y
 e. 0.30

jawab: MPC + MPS = 1
              MPC + 0,25 =  1
              MPC             = 1 – 0,25
              MPC             = 0,75






14. jika diketahui fungsi konsumsi S=-100+0.25Y maka MPS adalah
 a. 0.25
 b. 0.75
 c. -100
 d. 100+0.75Y
 e. 0.30

jawab: MPS = 0,25

15. pernyataan yang tidak benar adalah
 a.  C = a + By
 b.  S = a + (1-b)Y
 c.   MPC = 1 - MPS
 d.  MPC + MPS = 1
 e.  Y = C + S

jawab:
bS = a + (1-b)Y



ESSAY
2. sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi tabungan !

Jawab: -tingkat jabatan
              -besarnya pendapatan
              -keinginan menabung yang lebih tinggi
              -kekayaan
              -perencanaan dimasa depan

3. jelaskan pengertian :
  a. MPS
  b. MPC
  c. MEC

jawab: a. MPS adalah marginal propensity to save yaitu rasio besarnya tambahan tabungan pada saat 
                  pendapatan sebesar nol.
              b. MPC adalah marginal propensity to consumen yaitu rasio besarnya konsumsi pada saat
                  pendapatan sebesar nol.
              c. MEC adalah marginal efficiency of investment yaitu hubungan antara tingkat bunga dan 
                  investasi yang digambarkan dalam bentuk kurva.